Sistem Bahan Bakar Pesawat Terbang ( Aircraft Fuel System )

Salam Dunia Penerbangan!

Pada post kali saya akan membahas sistem bahan bakar pesawat atau kerennya aircraft fuel system.
Sebuah pesawat tidak akan terbang jika tidak ada bahan bakar ( fuel ) yang mengisinya, jadi bisa dibilang fuel adalah syarat penting pesawat untuk bisa terbang. Nah selain ada fuel, pasti juga akan ada sistem yang menjalankannya di dalam pesawat, suatu fuel tidak akan bekerja jika tidak ada sistem yang bekerja didalamnya. Dalam postingan saya akan membahas, komponen - komponen dari fuel system itu sendiri dan fungsinya, dan juga contoh diagram fuel sistem di pesawat.
Let's check it out!

A. Fuel ( Bahan Bakar )

Dalam bentuk fisiknya, fuel dapat di klasifikasikan menjadi 3 : fuel padat, cair, gas. 

  • Fuel berjenis padat contohnya kayu dan batu bara, fuel ini tidak cocok dengan pesawat karena bertipe external combustion engine, dan juga fuel ini berlaju kecepatan pembakaran yang rendah, dan kalor yang rendah.
  • Fuel berjenis gas contohnya gas alam dan LPG ( Liquid Petroleum Gas ), sebenarnya fuel jenis ini cocok untuk internal combustion engine seperti yang digunakan di pesawat. Tetapi fuel jenis ini memerlukan ruang pembakaran yang relatif besar, jadi tidak bisa digunakan di dalam pesawat.
  • Fuel berjenis cair sangat cocok dengan internal combustion engine, selain berlaju kecepatan pembakaran yang cepat, dan tingkat kalor yang tinggi, fuel berjenis ini tidak memerlukan ruang pembakaran yang besar jadi bisa digunakan di pesawat terbang. Contoh fuel ini : gasoline, kerosene

B. Aircraft Fuel System ( Sistem bahan bakar pesawat terbang )

Aircraft fuel system berfungsi untuk memberikan aliran fuel yang sudah tersaring bersih, dengan aliran yang konstan ke karburator atau FCU ( Fuel Control Unit ). Pemberian aliran fuel harus sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan engine dalam berbagai keadaan pesawat saat terbang.

1.B. Persyaratan Aircraft Fuel System
  1. Dependable, setiap bahan bakar harus di konstruksikan dan disusun sedemikian rupa agar menjamin aliran fuel tetap pada tekanan dan laju yang diinginkan oleh engine serta APU ( Auxiliary Power Unit ) dalam setiap kondisinya.
  2. Independence, filler cap ( lubang pengisian ) harus dirancang sedemikian rupa agar pemasangannya mudah dan tidak lepas pada saat penerbangan. Biasanya filler cap dilengkapi dengan ventilasi sehingga tekanan tangki tetap stabil.
  3. Lightning Protection, sistem bahan bakar harus dilengkapi dengan pencegah kebakaran akibat sambaran petir.
  4. Fuel Flow, fuel system harus dapat memberikan aliran fuel supply yang sesuai dengan kebutuhan pesawat.
  5. Indicator-able, harus dapat dilihat/dipantau melalui indicator pada pesawat seperti fuel quantity indicator, fuel pressure indicator, dsb.
C. Aircraft Fuel System Components

  1. Fuel Tank
  • Integral Tank, jenis fuel tank yang menyatu dengan struktur pesawat. Biasanya terdapat di wing ( sayap ) pesawat.
  • Removeable Tank, jenis tangki yang dapat dibongkar Biasanya terbuat dari alumunium dan digunakan pada pesawat - pesawat kecil.
  • Bladder Fuel Cell, berupa kantong karet yang konstruksinya diperkuat guna menyimpan bahan bakar.
  • External Tank, jenis fuel tank yang memisah dari konstruksi pesawat. Biasanya dipasang pada pylon di bawah sayap, beberapa jenis external tank dapat dijatuhkan jika tidak lagi dibutuhkan.
  • Surge Tank, biasanya dipakai pada pesawat transport dengan kontruksi yang mirip integral. Surge tank tidak diisi dengan bahan bakar karena dia hanya berfungsi sebagai penampungan kelebihan atau tumpahan bahan bakar
    2. Fuel Pump
  • Engine Driven Pump, pump ini berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar secara continue dengan tekanan yang sesuai selama engine beroperasi.
  • Booster Pump, merupakan bagian penting dalam sistem bahan bakar dia berfungsi untuk : penghasil tekanan, penghasil tekanan fuel pada saat emergency, penambah kapasitas pemompaan engine driven pump, memindahkan bahan bakar dari satu tangki ke lainnya.
  • Ejector Pump, berfungsi untuk menghisap fuel dari tempat yang relative jauh dari tangki & dan memberikan fuel bertekanan kepada FCU.
3. Drain Valve, digunakan sebagai penguras fuel pada saat di ground/tidak terbang

4. Fuel Selector Valve dan Shutoff Valve ( FSV), berfungsi untuk menutup aliran bahan bakar, memilih tangki yang akan digunakan, serta memindahkan fuel dari satu tangki ke tangki lainnya.

5.Fuel Heater, fuel heater biasanya digunakan pada sytem fuel turbine engine karena untuk mencegah kristal es yang mengendap di filter.

6. Filler Cap, sebagai tempat pengisian bahan bakar.

7. Fuel Lines and Pipping, aircraft fuel system dilengkapi dengan pipa yang terbuat dari paduan alumunium, tembaga atau jenis lainnya.

D. Sistem Aliran Bahan Bakar

  1. Gravity Feed. menggunakan gaya gravitasi untuk mengalirkan bahan bakar ke karburator. Karena itu posisi tangki harus lebih tinggi dari posisi karburator.
  2. Pressure Feed, menggunakan pompa untuk menghisap fuel dari tangki ke karburator. Sistem ini diperlukan jika posisi tangki lebih rendah daripada karburator atau posisinya terlalu jauh dari engine.


Boeing 747 Fuel System Diagram

747 AFS


Mungkin sekian postingan saya kali ini, akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih telah membaca postingan saya!
Please leave a comment below and share if you like! Don't forget to hit follow button!

Salam Dunia Penerbangan!

Follow on ig @allabourairplane and @a6pratama!

Comments